Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an Sebagai Rajah Dalam Tradisi Tolak Bala Di Desa Sungai Beras (Studi Living Qur’an)

Aida Hamli, Nur (2022) Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an Sebagai Rajah Dalam Tradisi Tolak Bala Di Desa Sungai Beras (Studi Living Qur’an). Other thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

[thumbnail of 301180059 PENGGUNAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI RAJAH DALAM TRADISI TOLAK BALA DI DESA SUNGAI BERAS (STUDI LIVING QUR’AN) - akmal saputra.pdf] Text
301180059 PENGGUNAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI RAJAH DALAM TRADISI TOLAK BALA DI DESA SUNGAI BERAS (STUDI LIVING QUR’AN) - akmal saputra.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai penggunaan ayat-ayat Al-Qur‟an sebagai
rajah ketika tradisi tolak bala dilaksanakan yang menunjukkan pada persepsi
sosial masyarakat terhadap Al-Qur‟an dalam hal ini masyarakat di Desa Sungai
Beras Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur memakai
ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur‟an yang digunakan ketika tolak bala. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui apa dasar penggunaan Ayat-ayat Rajah
dalam tradisi tolak bala, bagaimana proses tradisi tolak bala dan bagaimana
pemahaman masyarakat terhadap penggunaan Ayat-ayat Al-Qur‟an sebagai Rajah
dalam tradisi tolak bala.
Penelitian yang penulis gunakan ialah penelitian field research yang
menggunakan metodologi penelitian kualitatif lapangan dengan pendekatan Living
Qur’an yang menggunakan paradigma fenomenologi. Dalam pengumpulan data
penulis melakukan Observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun subjek
penelitian peneliti menggunakan snowball sampling sebagai penentu informan
yang terdiri dari kepala desa, imam masjid dan Tokoh masyarakat yang dianggap
memahami Tradisi ini dan beberapa pendapat masyarakat di desa tersebut agar
mendapat informasi yang jelas dan benar tentang tradisi ini.

Adapun hasil penelitian ini menemukan bahwa dasar dari penggunaan Ayat-
ayat Rajah dalam tradisi ini yaitu terdapat didalam Hadits Nabi yang diriwayatkan

oleh imam Ath-Thabarani, imam Abu Nuaim, dan imam Al-Khathib dari sahabat
Ibnu Mas‟ud r.a. dan kemudian dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam Ihya‟nya
tentang do‟a, karena tujuan utama dari pelaksanaan tradisi tolak bala ini adalah
untuk berdo‟a memohon perlindungan dalam bentuk penulisan rajah karena rajah
ini merupakan bagian dari do‟a, prosesi tradisi ini diawali dengan pemimpin
tradisi bapak zakaria menulis Rajah dari beberapa potongan ayat dari surah-surah
Al-Qur‟an yaitu dimulai dari surah Yasin ayat 58, surah Ash-Shaffat ayat 79, 109,
120, 130, surah Az-Zumar ayat 73 dan yang terakhir surah Al-Qadr ayat 5 di
selembar kertas, ditulis secara melingkar dengan tinta yang mudah luntur yang
kemudian dileburkan kedalam air lalu airnya dibagikan kepada masyarakat yang
hadir, adapun air rajah ini digunakan masyarakat untuk minum, untuk mandi dan
sebagainya. Adapun pemahaman masyarakat terhadap tradisi ini adalah keyakinan
dari penggunaan ayat-ayat tersebut sebagai rajah bahwa air yang telah ditulisi ayat
Al-Quran tersebut dapat menjauhkan mereka dari segala bahaya yaitu sebagai
penolak bala, sebagai obat dan tradisi ini merupakan adat istiadat. Akhirnya
penulis merekomendasikan kepada masyarakat setempat agar tidak ada yang salah
dalam memahami arti, maksud, serta tujuan dari pelestarian tradisi tersebut.
Kata Kunci: Ayat-ayat Al-Qur’an, Rajah, Tradisi Tolak Bala.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: editor
Date Deposited: 22 May 2024 04:33
Last Modified: 22 May 2024 04:33
URI: https://repository.uinjambi.ac.id/id/eprint/78

Actions (login required)

View Item
View Item