Penerapan Model Guided Inquiry Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Sabilil Huda Kabupaten Inhil Riau

Keterampilan berpikir kritis merupakan tuntutan kecakapan abad 21, kemampuan
ini penting di miliki sebagai bekal bagi siswa untuk berpikir secara mendalam.
Namun kenyataannya kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Sabilil Huda masih rendah. Model Guided Inquiry di jadikan solusi
dalam meningkatkan berpikir kritis siswa karena model pembelajaran ini
melibatkan siswa secara aktif untuk berpikir. Guru memiliki peran penting untuk
membimbing siswa dan melatih siswa dengan memberikan pertanyaan dan
menyajikan soal atau masalah kritis yang harus di selesaikan. Penelitian ini
menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat tahapan
yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi dan perencanaan ulang.
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan
berpikir kritis pada pembelajaran tematik siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Sabilil Huda. Penelitian ini di laksanakan dua siklus yang setiap siklusnya terdiri
dari tiga pertemuan, sedangkan teknik dalam pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi aktivitas
guru pada siklus I di peroleh hasil dengan presentase 72%, kemudian pada siklus
II aktivitas guru meningkat menjadi 83% kualifikasi baik. Sedangkan pada hasil
observasi aktivitas siswa pada siklus I di peroleh hasil 83% dan meningkat pada
siklus II menjadi 93% dengan kualifikasi baik sekali. Berdasarkan data tersebut
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dalam penerapan model guided
inquiry dalam proses pembelajaran dan peningkatan siswa dari kemampuan
berpikir kritis. Pernyataan tersebut juga di dukung dengan hasil tes uraian yang
memperoleh hasil: pada prasiklus dari 18 siswa hanya 5 siswa yang tuntas dengan
presentase ketuntasan 27% (sangat kurang). Sedangkan hasil tes siklus I
menunjukkan peningkatan dengan hasil sebanyak 12 siswa yang tuntas dengan
presentase ketuntasan 66% (cukup). Kemudian, hasil siklus II di peroleh sebanyak
16 siswa yang tuntas dengan presentase ketuntasan 88% (baik). Berdasarkan data
yang telah di peroleh dari penelitian yang telah di laksanakan maka dapat di
simpulkan bahwa penerapan model guided inquiry mampu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran tematik siswa kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Sabilil Huda.
Kata Kunci: Berpikir Kritis, Model Guided Inquiry, Tematik