Manajemen Bimbingan Manasik Haji dalam Meningkatkan Kualitas Jemaah Haji di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh manajemen bimbingan manasik haji
untuk meningkatkan kualitas jemaah haji di Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jambi. Dalam hal meningkatkan kualitas jemaah haji membutuhkan
manajemen yang baik dan tepat, apalagi di setiap tahunya mengalami
peningkatan jumlah jemaah untuk menunaikan ibadah haji. Bimbingan manasik
haji tidak hanya akan berdampak pada diri jemaah saja namun berdampak juga
pada kegiatan sosial secara umumnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
bagaimana proses bimbingan manasik haji untuk meningkatkan kualitas jemaah
haji di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara
dilakukan dengan 7 orang informan, dan dilakukan pada bulan Januari hingga
Februari 2023. Berdasarkan data yang diperoleh, kemudian dilakukan analisa dan
mengelompokkan data berdasarkan topik pembahasan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manajemen bimbingan manasik
haji yang dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi
dalam meningkatkan kualitas jemaah haji adalah melalui: Pertama,
mengklasifikasikan jemaah haji seperti asal, usia, pendidikan, dan pekerjaan.
Kedua, Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi melakukan bimbingan
jemaah haji melalui Kementerian Agama Kabupaten/Kota, di tingkat kecamatan
Kantor Urusan Agama (KUA), selain itu Bimbingan manasik haji juga dapat
dilakukan oleh KBIHU, sebagai representasi bimbingan kelompok yang dilakukan
secara beregu, kelompok, dan masal dan dilakukan sepanjang tahun. Ketiga,
metode bimbingan manasik haji yang dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementrian
Agama Provinsi Jambi berupa ceramah, tanya jawab, praktik manasik, dan
simulasi. Dalam melakukan bimbingan manasik haji Kantor Wilayah Kementrian
Agama Provinsi Jambi di dukung dengan adanya fasilitas yang memadai,
semangat animo calon jemaah haji, Dukungan dari berbagai pihak pemerintah
daerah, petugas dan pembimbing yang berkompeten dan berpengalaman dan
Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi memiliki relasi yang banyak.
Kemudian Faktor yang menghambat kegiatan manasik haji adalah penentuan
waktu pelaksanaan yang sering berubah-ubah karena menyesuaikan bulan hijriyah
dan masyarakat yang heterogen juga menjadi salah satu faktor penghambat dalam
proses bimbingan manasik haji. Dampak dari kegiatan Manasik haji berupa
mendapat predikat haji yang mabrur, saleh pribadi dan sosial.
Kata Kunci: Manajemen, Bimbingan Manasik Haji, dan Kualitas