Analisis Etnosains Proses Pembuatan Batik Jambi Di Kabupaten Muaro Jambi Sebagai Sumber Belajar Sains

Penelitan ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses pembuatan batik Jambi di batik
Juniana di Kabupaten Muaro Jambi serta menganalisis konsep sains pada proses batik
Jambi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Etnografi,
data primer diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Data sekunder
diperoleh dengan cara melakukan telaah dokumen dokumen terkait dengan batik
jambi, keyinforman dari dua ahli sains dan tiga orang pengrajin batik Juniana. Data
dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian
dianalisis menggunakan model Miles and Huberman dengan tiga tahap yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Nilai budaya dan kearifan lokal saat
ini sering terabaikan oleh generasi-generasi muda, hal ini terlihat dari hasil survey
pada tiga sekolah menegah pertama di kabupaten Muara Jambi bahwa hanya terdapat
40% siswa yang mengetahui tentang motif batik Jambi, 5% siswa yang mengetahui
pembuatannya, dan 100% siswa tidak mengetahui penerapan IPA dalam pembuatan
Batik. Hal ini disebabkan karena pembelajaran IPA belum mengkaitkan dengan
kearifan lokal batik terhadap pembelajaran pada beberapa sekolah di Kabupaten
Muaro Jambi. Hasil penelitian ini diperoleh informasi bahwa terdapat tujuh proses
pembuatan batik Jambi, yaitu membatik, kain yang digunakan adalah primisima/mori
dan semi sutera dengan menggunakan lilin yang telah mencair, pengecapan,
pewarnaan, penembokan, penguatan warna, penglorotan, penjemuran. Setiap proses
berkaitan dengan konsep sains. Pengecapan, konsep sains yang digunakan adalah
rumus tekanan. Pewarnaan, yaitu mencelupkan kain kedalam cairan pewarna. Sebelum
proses pewarnaan dilakukan air yang telah disiapkan tadi di rebus hingga mendidih.
Secara ilmiah peristiwa tersebut terjadi perubahan suhu dan perpindahan kalor secara
konveksi. Penembokan, yaitu dengan mencairkan lilin, setelah itu bagian dasar kain
ditembok dengan canting kecil. Penguatan warna, Pada proses ini, zat warna
dilarutkan kedalam air kemudian kain yang sudah diberi warna dicelupkan hingga
warnanya menjadi pekat, proses pencelupan serat selulosa dengan zat warna reaktif
memerlukan zat pembantu dalam jenis dan jumlah yang relatif banyak. Penglorotan,
proses penglorotan adalah menghilangkan tekstur lilin, kain dimasukan kedalam air
mendidih yang telah dicampurkan dengan soda ash. Penjemuran, yaitu pengeringan
dengan menggunakan matahari. Berdasarkan hasil analisis bahwa konsep sains yang
terdapat pada proses pembuatan batik jambi dapat dijadikan sebagai sumber belajar
sains.
Kata Kunci: Etnosains, Batik Jambi, Sumber Belajar Sains.