PEMANFAATAN MEDIA TELEVISI BAGI MASYARAKAT DALAM MEMENUHI INFORMASI COVID–19 (STUDI DI KELURAHAN TELUK KENALI KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI)

Desa Teluk kenali kecamatan telanaipura kota jambi merupakan salah satu daerah yang dimana masyarakatnya rata rata pengguna media televisi, dimana masyarakat ini sendiri telah banyak mendapatkan informasi tentang berita informasi covid 19 akan tetapi dalam kasus ini ada beberapa kendala dalam pempraktekan keseharian tentang informasi yang mereka dapat, seberapa efektif kah media televise dalam menyampaikan berita covid 19. Di desa teluk kenali masyarakatnya termasuk orang orang yang taat dalam protokol atau dalam 3 M. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan teori strategi komunikasi dari Harold D Laswell dengan menjawab beberapa pertanyaan, who ? , says what? In wich, Channel? to whom?, dan with what effect /. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat media TV bagi masyarakat dalam pemenuhan berita covid 19. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif Lapangan (field Research). Metode pengumpulan data dengan Observasi, wawancara, dokumentasi. Selanjutnya peneliti melakukan analisis data dengan metode Reduksi Data, penyajian data, dan verifikasi data (kesimpulan), dan mendapati hasil yang diharapkan. Hasil dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa Pemanfaatan Media Informasi dari Harold D Laswell oleh media televise Desa teluk kenali menggunakan to secure understanding yaitu memiliki kemampuan untuk memahami pesan yang disampaikan, establish acceptance, menetapkan penerima pesan, yang terakhir to motivate action, untuk melaksanakan action dalam mensosialisasi informasi yang di dapat di Desa Teluk Kenali. Pemilihan strategi komunikasi yang tepat berdasarkan kondisi dan situasi hungga pesan dan informasi yang disampaikan dapat diterima oleh komunikan atau Masyarakat Desa Teluk Kenali. Berdasarkan Pemanfaatan Media Informasi TV Bagi Masyarakat dalam Pemenuhan Kebutuhan Berita Covid – 19 belum optimal, hal ini dikarenakan mensosialisasikan protokol kesehatan ditengah Masyarakat yang sudah terlanjur memiliki keyakinan masing-masing yakni percaya dan tidak percaya denga adanya Virus Covid-19.