SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DI INDONESIA DALAM KAJIAN FIQIH SIYASAH

Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji tentang Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab di Indonesia dalam Kajian Fiqih Siyasah. Sebagai tujuan antaranya adalah untuk mengetahui tentang sila kemanusiaan yang adil dan beradab dalam ketatanegaraan di Indonesia, selain itu juga untuk mengetahui tentang sila kemanusiaan yang adil dan beradab di Indonesia dalam kajian Fiqih Siyasah.Skripsi ini menggunakan metode penelitian Pustaka (library research). Pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan Teknik studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber kepustakaan. Berdasarkan penelitian yang telah penulis laksanakan, diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: pertama Kepemimpinan dengan memegang prinsip “beradab” dalam Pancasila berarti memiliki norma perilaku yang baik sebagai pemimpin untuk pantas dijadikan contoh untuk anggota kepemimpinannya. Islam mengajarkan bahwasannya orang beriman adalah orang yang memiliki akhlak terpuji yang meliputi didalamnya sikap “beradab” tersebut. dan hal ini telah banyak dicontohkan oleh pemimpin-pemimpin Islam terlebih dahulu. Kedua, Kepemimpinan yang memegang teguh prinsip kemanusiaan di dalam Pancasila bermaksud menjunjung tinggi harkat martabat manusia. Dengan kedudukan manusia yang tinggi membuat hak-hak yang melekat pada manusia atau hak asasi manusia hendaknya harus terlindungi. Dalam Islam mengenai Hak Asasi Manusia telah diakui dan dilindungi sejak dahulu, hal tersebut tergambarkan dalam ayat Al-Qur"an seperti, Q.S Shaad: 71-72 dan Kepemimpinan dengan prinsip keadilan dalam Pancasila tergambar pada penegakan hukum terhadap warga negara Indonesia. Hukum yang yang berlaku di Indonesia tidak memandang derajat dan martabat manusia. Begitu pula dalam Islam sungguh banyak ayat yang menjelaskan keadilan ini salah satunya seperti Q.S Shaad:26.