Pemanfaatan media sosial dalam perubahan perilaku keagamaan remaja di kecamatan sekernan kabupaten muaro jambi

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pentingnya
pemanfaatan media sosial dalam perubahan perilaku keagamaan remaja.
Pemanfaatan media sosial menjadi penting bagi remaja, karena media
sosial tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar. Berdasarkan respon
masyarakat di satu sisi banyak yang menganggap negatif terhadap
perubahan yang terjadi pada remaja dalam bermedia sosial, namun di sisi
lain kehadiran media sosial justru tidak sepenuhnya buruk terhadap
perubahan perilaku remaja.
Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, teknik analisis datanya
berupa Reduksi Data, Penyajian Data, dan Verifikasi Data. Objek
penelitian ini berpusat di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.
Sedangkan subjeknya meliputi kepala Kecamatan beserta perangkatnya,
pemerintah desa beserta jajarannya, tokoh Agama, tokoh masyarakat dan
remaja. Data yang diperoleh selama di lapangan penelitian adalah berupa
observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini penulis
mengumpulkan data melalui pemahaman informan yang kiranya lebih
mengetahui terhadap apa yang penulis teliti. Penelitian kualitatif, selain
banyak memperoleh data melalui wawancara, juga banyak menggunakan
buku-buku sebagai penunjang penelitian ini. Adapun teori yang penulis
aplikasikan kedalam penelitian ini yaitu teori Pergaulan Berbeda. Menurut
teori ini, penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok
orang yang telah menyimpang. Melalui pergaulan itu ia mencoba untuk
melakukan penyimpangan tersebut, sehingga menjadi pelaku perilaku
menyimpang. Teori ini juga mengungkapkan bahwa pengaruh lingkungan
sangat menentukan seseorang di dalam bertingkah laku, karena adanya
interaksi dan interkoneksi yang terjadi antara individu dengan individu
yang selanjutnya berkembang antara individu dengan masyarakat.
Hasil penelitian ini yaitu pertama, perilaku remaja Kecamatan
Sekernan belum sepenuhnya baik, karena masih ada perilaku-perilaku
yang belum sinkron dengan nilai keagamaan yang dianut. Kedua,
pemanfaatan media sosial secara teoritik ada yang dimanfaatkan untuk
sesuatu yang sifatnya positif dan ada pula yang digunakan secara negatif.
Ketiga, berdasarkan respon masyarakat, kehadiran media sosial ada yang
menganggap positif dan ada pula yang menganggap negatif. Dalam sudut
pandang positifnya yaitu kehadiran media sosial sangat bermanfaat sekali
serta mensupport dalam banyak hal. Seperti hal nya media sosial
dimanfaatkan untuk sarana belajar, sarana bisnis, sarana dakwah, dan
lain sebagainya.