Fenomena Pemajangan Kaligrafi Ayat Seribu Dinar di Rumah Pada Masyarakat Desa Sengkati Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari (Studi Living Qur’an).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh realitas kehidupan masyarakat yang
sangat perlu diperhatikan, yaitu pemahaman-pemahaman masyarakat di Desa
Sengkati Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari. Pada pemajangan
ayat ini juga sebagai sarana selalu mengingat kepada Allah Swt. dan
memanjatkan rasa syukur. Kemudian bagaimana pemahaman Ulama’ Tafsir
terhadap pemajangan ayat seribu dinar di rumah ? Apa yang melatar belakangi
munculnya pemajangan ayat seribu dinar di rumah pada masyarakat Desa
Sengkati Gedang ? Bagaimana pemahaman masyarakat terhadap pemajangan
kaligrafi ayat seribu dinar di rumah pada masyarakat Desa Sengkati Gedang ?
Adapun penelitian ini yang penulis gunakan merupakan penelitian Living
Qur’an, dengan menggunakan metode penelitian Living Qur’an dan

menggunakan pendekatan fenomenologi yang berdasarkan dengan fenomena-
fenomena yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Di dalam Teknik

pengumpulan data, penulis melakukan Observasi, Wawancara dan Dokumentasi.
Sedangkan di dalam Teknik analisis data yakni penulis menggunakan penelitian
lapangan yang bersifat Kualitatif.

Dari hasil penelitian ini penulis mendapatkan pandangan terhadap Al-
Qur’an dan seni kaligrafi Surah At-Thalaq Ayat 2-3, atau lebih dikenal dengan

(ayat seribu dinar). Yang diperoleh dari respon-respon yang berbeda-beda dalam

kurung waktu tertentu. Seperti yang awalnya hanya menganggap bahwa Al-
Qur’an sebagai kitab suci umat islam yang dapat menuntun manusia dalam

menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan.
Kata Kunci: Living Qur’an, Kaligrafi Ayat Seribu Dinar.