PERTUMBUHAN DAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

Kajian ini berupaya memahami pragmatisme pengembangan hukum ekonomi syariah, serta implikasinya terhadap produk keuangan syariah di Indonesia. Data bersumber dari hasil wawancara dan focus group discussion dengan informan kunci dari akademisi, praktisi, pemegang otoritas, dan masyarakat. Riset ini menemukan bahwa pragmatisme dalam pengembangan hukum ekonomi syariah menjadi pendekatan yang masih mendominasi fatwa DSN-MUI. Corak pragmatisme yang digunakan adalah complex-eclectic pragmatism yang direpresentasikan melalui makhārij al-fiqhiyyah memilih pendapat yang ringan dengan tetap berpegang pada metode yang rājih atau disebut juga taysīr al-manhajī. Penggunaan metode ini dimaksudkan agar fatwa benar-benar mampu menjawab kebutuhan dunia bisnis, di samping juga sejalan dengan kaidah-kaidah syariah. DSN-MUI juga tidak menggunakan maslahah sebagai pertimbangan hukum secara bebas atau liberal. Melainkan,
mengembalikan maslahah dalam pertimbangan metode, sehingga kebolehan menggunakan akad bay’ al-‘inān hanya dalam kondisi terpaksa (ḍarurah).