Hukum Melihat Wanita Yang Akan Dipinang Menurut Pandangan Ulama Nahdlatul Ulama Dan Muhammadiyah Provinsi Jambi

Alamsyah, Rifki (2023) Hukum Melihat Wanita Yang Akan Dipinang Menurut Pandangan Ulama Nahdlatul Ulama Dan Muhammadiyah Provinsi Jambi. Other thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

[thumbnail of Rifki Alamsyah 103190016 Hukum Melihat Wanita Yang Akan Dipinang Menurut Pandangan Ulama NU Dan Muhammadiyah Provinsi Jambi - Alamsyah Rifki.pdf] Text
Rifki Alamsyah 103190016 Hukum Melihat Wanita Yang Akan Dipinang Menurut Pandangan Ulama NU Dan Muhammadiyah Provinsi Jambi - Alamsyah Rifki.pdf - Published Version

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum melihat wanita yang akan dipinang menurut pandangan Tokoh NU dan Muhammadiyah Provinsi Jambi. Penulis mengambil penelitian Lapangan (Field Resarch) yang mengarah kepada analisis isi dan analisis komparatif yang membandingkan perbedaan pandangan antara Tokoh NU dan Muhammadiyah terkait hukum melihat wanita yang akan dipinang, dan juga Teknik pengumpulan data ini adalah dengan cara wawancara dengan beberapa narasumber dari kedua Ormas tersebut, serta mengumpulkan kitab-kitab, buku-buku, dan literatur ilmiah lainnya yang menjadi sumber rujukan akurat terkait bahasan yang diteliti. Alat pengumpulan data kemudian pendekatan ini disebut dengan pendekatan normatif dan yuridis, dari data yang sudah dapat kemudian dianalisa secara kualitatif. Adapun Tokoh Nahdlatul Ulama berpendapat Mubah dengan berpegang pada dalil Al-Quran yaitu Surah Al-Baqarah Ayat 235 dan Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud, sebab apabila tidak ada halangan untuk menemuinya selama dia hanya mengusahakan perjodohan, baik disadari atau tidak oleh wanita tersebut, karena dia boleh melihatnya baik secara langsung maupun melalui utusan wanita yang dikirim oleh keluarga mempelai pria untuk melihat situasi. Disisi lain Tokoh Muhammadiyah berpendapat wajibnya melihat wanita untuk lebih menguatkan ikatan perkawinan dan dengan melihat kedua belah pihak dapat saling mengenal, dengan berlandaskan pada Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ibn majah dan Tirmidzi. Dalam hal ini, ada perintah mutlak untuk melihat wanita, larangan keras untuk melakukannya, dan larangan yang hanya berlaku untuk wajah dan dua telapak tangan. Serupa dengan ini, ada dua jenis penglihatan: melihat apa yang tidak perlu dan melihat apa yang perlu. Signifikansi tersebut berkaitan dengan menikah dalam hal kewajiban.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab
Depositing User: Mahdianto Mahdianto
Date Deposited: 26 Jun 2024 03:20
Last Modified: 26 Jun 2024 03:20
URI: https://repository.uinjambi.ac.id/id/eprint/1128

Actions (login required)

View Item
View Item