Konsep Nusyuz Dalam Perspektif Qira’ah Mubadalah Studi Al-Qur’an dan Tafsir Surat An-Nisa ayat 34 dan 128

Azizi, Muhammad (2023) Konsep Nusyuz Dalam Perspektif Qira’ah Mubadalah Studi Al-Qur’an dan Tafsir Surat An-Nisa ayat 34 dan 128. Other thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

[thumbnail of Muhammad Azizi 301190012 - Muhammad Azizi.pdf] Text
Muhammad Azizi 301190012 - Muhammad Azizi.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berangkat dari banyaknya permasalahan Nusyuz
(kedurhakaan) dalam keluarga yang dilakukan istri terhadap suami maupun
sebaliknya, padahal di dalam Al-Qur’an sendiri telah dijelaskan bagaimana
penyelesaian untuk mengantisipasi terjadinya Nusyuz. Metode penyelesaian itu
disebut sebagai metode mubadalah yang dimana metode ini menjelaskan tentang
relasi tertentu baik laki-laki dan perempuan yang mana relasi tersebut
mengandung nilai keadilan dan kemitraan, kesalingan dan prinsip resiprokal.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik mengkaji lebih dalam tentang
bagaimana penyelesaian Nusyuz dalam pendekatan qira’ah mubadalah.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (Library Research).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengusung metode studi
dokumen dan menggunakan pendekatan qira’ah mubadalah yang mana
landasannya berbentuk teori mubadalah yang memungkinkan mengkaji teks-teks

keislaman yang di landasi dan di kaji dengan spirit katauhidan yang dimana laki-
laki dan perempuan di tempatkan dengan posisi kesataraan atau sejajar sebagai

subjek bagi kehidupan manusia.
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa Nusyuz dan penyelesaiannya dalam
perspektif mubadalah, bahwa konsep dan cara penyelesaiannya yang terdapat
dalam QS. An-Nisa [4]: 34 dan QS. An-Nisa [4]: 128 berlaku bagi kedua belah
pihak yaitu suami maupun istri, dengan konsep menerima taat (jalbu al-mashalih)
dan menolak Nusyuz (dar’u al-mafasid). Dengan penyelesaian QS. An-Nisa [4]:
128 dijadikan norma dan prinsip dalam memahami QS. An-Nisa [4]; 34. Sehingga
ketika istri Nusyuz, tidak serta merta suami boleh memukul istri. Sebab, inti dari
pengelolan Nusyuz dalam Al-Qur’an adalah bagaimana mengembalikan pada
relasi semula yang saling mencintai dan mengasihi. Memukul adalah jauh dari
substansi relasi yang dianjurkan Al-Qur’an. Oleh karena itu, banyak Ulama tafsir
yang menganggap memukul itu makruh, atau setidaknya khilaf al-awla
bertentangan dengan akhlak mulia). Jadi dalam relasi suami istri, hal yang harus
diperkuat adalah komitmen dan kepatuhan kepada semua hal yang baik untuk

vi

keluarga, dan menjauhkan diri dari sikap pembangkangan terhadap komitmen
dalam berumah tangga.
Kata Kunci : Al-Qur’an, An-Nisa ayat 34 dan 128, Nusyuz, Qira’ah Mubadalah,

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Date Deposited: 12 Jun 2024 07:06
Last Modified: 12 Jun 2024 07:06
URI: https://repository.uinjambi.ac.id/id/eprint/1027

Actions (login required)

View Item
View Item