ACHMAD DWI ISWANTO, SHK.162093 and Kasir, Ibnu and Mustika, Dian (2021) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGULANGAN AKAD (LAFAZD IJAB QABUL) DALAM NIKAH (STUDI KASUS DI KUA KECAMATAN TEBO ILIR KABUPATEN TEBO). Skripsi thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
![]() |
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGULANGAN AKAD (LAFAZD IJAB QABUL) DALAM NIKAH (STUDI KASUS DI KUA KECAMATAN TEBO ILIR KABUPATEN TEBO))
ACHMAD DWI ISWANTO.pdf - Published Version Download (5MB) |
Abstract
Latar belakang penulis mengambil judul ini karena adanya beberapa masyarakat yang melaksanakan pengulangan akad nikah di KUA Kecamatan Tebo Ilir disebabkan sebelumnya mereka sudah melaksanakan pernikahan namun dengan Wali yang tidak berhak. Oleh karena itu mereka melaksanakan pengulangan akad nikah di KUA. Adapun pengulangan akad nikah tidak ada peraturan yang mengatur tentang itu. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang pelaksanaan pengulangan akad nikah menurut hukum Islam. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengulangan akad nikah di KUA Kecamatan Tebo Ilir, faktor penyebabnya dan tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan pengulangan akad nikah tersebut. Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan (field research). Adapun sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder, data yang langsung diambil dari lapangan, dan instrument pengumpulan data, dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Adapun faktor penyebab mereka melakukan pengulangan akad nikah berdasarkan penelitian penulis yaitu: tidak terpenuhi rukun dan syarat pada pernikahan yang pertama. Sepertipada kasus ghaibnya wali nasab dan berbohongnya mempelai wanita pada Petugas Pencatatan Nikah (PPN). Pada kasus ghaibnya wali nasab mempelai wanita mengatakan bahwa ayahnya telah meninggal namun pada kenyataannya ayahnya masih hidup hanya saja tidak diketahui keberadaanya (ghaib) dan mempelai wanita menjadikan adiknya sebagai wali, dalam hal ini hak perwalian belum jatuh pada adiknya, karena ayahnya tidak mengetahui jika putrinya akan menikah. Pada kasus berbohongnya mepelai waita pada PPN, ayah kandung dari mempelai wanita tidak merestui pernikahannya sehingga ia menjadikan pamannya sebagai wali, dari pengakuan mempelai wanita pada PPN bahwa pamannya adalah ayah kandungnya, sehingga pernikahannya harus diulang. Berdasarkan faktor tersebut, adapun analisis penulis terhadap pelaksanaan pengulangan akad nikah tersebut ditinjau dari hukum Islam yaitu pengulangan akad nikah karena disebabkan belum terpenuhi rukun dan syarat pernikahan adalah wajib. Karena pernikahan mereka tidak sah, jika tidak menikah lagi maka akan jatuh dalam perbuatan zina. Karena tujuan pengulangan akad nikah ini juga untuk memperkuat status pernikahannya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Keywords / Katakunci: | Tinjauan Hukum Islam, Pengulangan Akad (Ijaq Qabul), Nikah. |
Subjects: | 000 Karya Umum 2x4 Fiqih > 2x4.3 Munakahat |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 23 Mar 2021 06:44 |
Last Modified: | 23 Mar 2021 06:45 |
URI: | http://repository.uinjambi.ac.id/id/eprint/6652 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |