MASTURA, SHK.162115 and Ishaq, Ishaq and Mustiah, Mustiah (2020) ADAT PINGITAN SETELAH PEMINANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (STUDI DESA SENAUNG KECAMATAN. JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN. MUARO JAMBI). Skripsi thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
![]() |
Text (ADAT PINGITAN SETELAH PEMINANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (STUDI DESA SENAUNGKECAMATAN. JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN. MUARO JAMBI))
MASTURA SHK162115.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Praktek adat pingitandi Desa Senaung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap adat pingitan setelah peminangan. Adapun adat pingitan itu hanya dilakukan untuk mereka yang telah melakukan lamaran (khitbah). Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaiamana pandangan hukum Islam mengenai adat pingitan setelah peminangan yang dilakukan selama 3 bulan, 7 hari, bahkan ada yang melakukan selama 1 hari. Dan tradisi ini hanya dilakukan oleh mereka yang telah di Khitbah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian pendekatan yuridis empiris. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Istrumen pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan (observasi), wawancara (interview)dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data (data reduction), penyajian data (datadisplay), penarikan kesimpulan (verifikasi). Berdasarkan analisis pandangan Islam serta dengan tinjauan ‘urf sebagai pendekatan di sesuaikan dengan kasus yang ada di desa Senaung terhadap adat pingitan maka dapat disimpulkan bahwa: adat pingitan setelah peminangan ini dilakukan dalam waktu yang berbeda beda, tradisi ini biasanya pihak keluarga yang menyarankan kepada yang ingin melangsungkan pernikahan. Masyarakat desa senaung mempercayai apabila adat ini tidak dilakukan calon pengatin akan lebih rentan terkena musibah masyarakat Desa Senaung sering menyebutnya (darah manis). Dengan kata lain mereka lebih mempercayai bahwa musibah itu terjadi apabila tidak calon pengantin tidak melakukan pingitan maka di anggap sebagai ‘Urf yang fasid pada hakikatnya dan bila Allah berkehendak terhadap sesuatu, maka (cukuplah) Dia mengatakan jadilah, maka jadilah dan Allah SWT yang maha mengetahui segala kejadian yang terjadi terhadap setiap hambanya, bukan karena calon pengantin tidak di pingit.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Keywords / Katakunci: | Adat, Peminangan, Ditinjau Dari Hukum Islam. |
Subjects: | 2x4 Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.31 Nikah(Nasab, Rukun, Akad, Maskawin, Mut'ah dll) 2x4 Fiqih > 2x4.3 Munakahat 2x4 Fiqih |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 11 May 2020 02:39 |
Last Modified: | 11 May 2020 02:39 |
URI: | http://repository.uinjambi.ac.id/id/eprint/3087 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |