Saputra, Aldo and Miftah, A. A and Kurniawan, Edi (2022) SISTEM PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ADAT DITINJAU DARI MADZHAB SYIAH DAN PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAHRUR (STUDI DI DESA KASIRO KECAMATAN BATANG ASAI KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI). Skripsi thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
![]() |
Text (Sistem Pembagian Waris Menurut Hukum Adat Ditinjau Dari Madzhab Syiah Dan Pemikiran Muhammad Syahrur (Studi Di Desa Kasiro Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi))
SKRIPSI ALDO SAPUTRA.pdf - Published Version Download (1MB) |
Abstract
Pokok permasalahan dalam penyusunan skripsi ini adalah mengenai masalah pembagian waris menurut hukum adat Desa Kasiro dimana anak perempuan yang banyak mendapatkan warisan dibandingkan dengan anak laki-laki. Jenis penelitian ini tergolong dalam field research kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah: normative empiris atau penelitian hukum sosiologis. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Pegawai Syara’ dan Tokoh Masyarakat setempat. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, dan penelusuran referensi lainya. Dari data yang terkumpul dapat dipahami, bahwa pada prektek pembagiannya anak laki-laki memperoleh bagian lebih kecil dari anak perempuan. Faktor yang mempengaruhinya adalah anak perempuan lebih besar tanggung jawabnya dan adanya kerukunan diantara ahli waris serta adanya rasa keadilan diantara mereka. Dalam kewarisan Syiah jika terdapat anak laki-laki maka bagian anak laki-laki seperti dua bagian anak perempuan. Disisi lain menurut Muhammad Syahrur Jika perempuan itu sendiri, maka seorang laki-laki memperoleh setengah dan perempuan setengah pula. Dalam praktek pembagian waris di Desa Kasiro, jika terdapat anak laki-laki maka bagian anak laki-laki dan anak perempuan adalah satu banding. Dalam hal menghijab, praktek pembagian waris di Desa Kasiro memeliki kemiripan dengan sistem waris Syiah. Menurut Syiah, mereka yang berada pada tingkat pertama akan menghalangi ahli waris lain yang berada pada tingkatan dibawahnya. Minsalnya jika ada ibu atau anak maka tak seorangpun dari saudara laki-laki, saudara perempuan, atau para paman dan bibi memperoleh warisan. Dalam kewarisan Desa Kasiro, berdasarkan asas keutamaan, apabila yang masih berhak masih hidup maka yang diutamakan adalah yang paling berhak. Perbedaanya hanya antara yang dekat dengan yang jauh. Jika sudah mempunyai anak, maka anaklah yang paling dekat. Seandainya belum mempunyai anak, maka paling dekat adalah ibunya, kemudian saudara dan anak-anaknya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Keywords / Katakunci: | Waris, Hukum Adat, Desa Kasiro |
Subjects: | 000 Karya Umum 2x4 Fiqih > 2x4.8 Fiqih dari Berbagai Faham/Mazhab |
Divisions: | Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 22 Sep 2022 06:53 |
Last Modified: | 22 Sep 2022 06:54 |
URI: | http://repository.uinjambi.ac.id/id/eprint/13049 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |