PERCERAIAN SEPIHAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN UNDANG - UNDANG NO. 16 TAHUN 2019 TENTANG PERKAWINAN (STUDI DESA BEDARO KECAMATAN MUKO MUKO BATIN VII KABUPATEN BUNGO)

Mabruro, Mabruro and Katsir, Ibnu and Sulhani, Sulhani (2022) PERCERAIAN SEPIHAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN UNDANG - UNDANG NO. 16 TAHUN 2019 TENTANG PERKAWINAN (STUDI DESA BEDARO KECAMATAN MUKO MUKO BATIN VII KABUPATEN BUNGO). Skripsi thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

[img] Text (Perceraian Sepihak Ditinjau Dari Perspektif Hukum Islam Dan Undang - Undang No. 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan (Studi Desa Bedaro Kecamatan Muko Muko Batin VII Kabupaten Bungo))
MABRURO 101170088.pdf - Published Version

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul tentang “Perceraian Sepihak ditinjau dari Perspektif Hukum Islam dan Undang Undang No 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan (Studi desa Bedaro Kecamatan Muko Muko Batin VII Kabupaten Bungo). Penelitian ini mengkaji tentang Penomena perceraian sepihak yang terjadi di desa Bedaro tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hukum Perceraian Sepihak yang dilakukan oleh masyarakat, Faktor penyebab terjadinya Serta Pandangan pandangan Masyarakat tentang penomena perceraian sepihak tersebut. Metode dalam penelitian ini Adalah Kualitatif tipe pendekatan Hukum empiris. Yang mengacu pada melihat hukum dalam artian yang nyata atau dapat dilakukan sebagai penelitian yang melihat bagaimana bekerjanya hukum di masyarakat dengan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dan documentasi. Berdasarkan hasil penelitian oleh peneliti menarik beberapa kesimpulan Pertama Masyarakat Desa Bedaro 95 % melakukan percerain sepihak (di luar pengadilan), dengan alasan bahwa perceraian sepihak tersebut tidak ribet dan mudah. Jika suami mengucapkan “saya talak kamu”, maka pada waktu itu juga perceraian sudah sah walaupun menurut hukum perundang-undangan perceraian harus diucapkan di depan sidang pengadilan. Dewasa ini, Perceraian sepihak Tetap berlaku dan telah menjadi kebiasan ditengah masyarakat karna adanya beberapa faktor diantaranya ialah, Faktor kebiasaan dari orang tua terdahulu sampai sekarang, Karna dinilainya Percraian sepihak lebih mudah dibandingkan perceraian di pengadilan yang memekan waktu dan biaya, dan tentunya juga tidak bias lepas dari kurangnya kesadaran hukum masyarakat itu sendiri. Adapun ditengah masyarkat penomena perceraian sepihak ini bukanlah suatu yang aneh karena hampir seluruh dari masyarakat sampai detik ini melakukannya dan bahkan telah menyatu dalam ditengah kehidupan masyarakat pada umumnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Keywords / Katakunci: Perceraian, Sepihak, Hukum Islam, Undang Undang
Subjects: 000 Karya Umum
2x4 Fiqih > 2x4.3 Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Fakultas Syariah
Date Deposited: 30 May 2022 07:35
Last Modified: 30 May 2022 07:36
URI: http://repository.uinjambi.ac.id/id/eprint/12202

Actions (login required)

View Item View Item