KEDUDUKAN HAK ASUH ANAK PASCA TERJADINYA PERCERAIAN KARENA SALAH SATU ORANG TUANYA MURTAD (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAMBI PERKARA NOMOR631/PDT.G/2021/PA.JMB)

SUTRISNO, SUTRISNO and Ramlah, Ramlah and Noveri, Irsyadunnas (2022) KEDUDUKAN HAK ASUH ANAK PASCA TERJADINYA PERCERAIAN KARENA SALAH SATU ORANG TUANYA MURTAD (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAMBI PERKARA NOMOR631/PDT.G/2021/PA.JMB). Skripsi thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

[img] Text (KEDUDUKAN HAK ASUH ANAK PASCA TERJADINYA PERCERAIAN KARENA SALAH SATU ORANG TUANYA MURTAD (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAMBI PERKARA NOMOR631/PDT.G/2021/PA.JMB))
101180077 KEDUDUKAN HAK ASUH ANAK PASCA TERJADINYA PERCERAIAN KARENA SALAH SATU ORANG TUANYA MURTAD (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAMBI PERKARA NOMOR631 PDT G 2021PA JMB.pdf - Published Version

Download (2MB)

Abstract

Perumusan masalah dalam skripsi iniadalah Bagaimana duduk perkara tentang kasus hak asuh anak dalam putusan perceraian dengan alasan murtad, Apa pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara hak asuh anak karena salah satu orang tuanya murtad, Analisis putusan hakim No.631/Pdt.G/2021/PA.Jmb tentang kasus hak asuh anak dalam putusan perceraian dengan alasan murtad. Metode Penelitian dalam skripsi ini adalah yuridis-normatif yaitu pendekatan yang dilakuakan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangann yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah Majelis Hakim di dalam persidangan akan meneliti apakah orang yang mengajukan perkara permohonan tersebut behakmengajukan atau tidak. Selain prmohonan yang mengandung unsurketidakadilan maka hakim berupaya memberikan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pemohon dengan menerima permohonan pemohon demi kemaslahatan sang anak untuk kedepanya, dan hak asuh anak tersebut tetap kepada ibu karena sang ibu tidak terbukti kemurtadannya.Dalam penerapan hukum positif tersebut harus tetap mempertimbangkan bagaimana peran masing-masing orang tua dalam menjaga,mendidik,serta mengasuh anak dengan baik. Karena upaya menjaga kemaslahatan hak anak dan kesejahteraanya bukan semata-mata merebutkan hak pengasuhan anak, melainkan tetap mengasuhnya, walaupun keduanya telah putus ikatan perkawinan. Meskipun dalam hukum positif secara tegas mengatur hakasuh anak adalah hak ibu, akan tetapi ketentuan ini tidak dapat diterapkan secaraluas khususnya seorang ibu yang murtad yang membawa dampak buruk bagi akidah dan akhlak anaknya.Pemerintah perlu mensosialisasikan dengan kegiatan-kegiatan ke masyarakat. Dikarenakan HakAsuhAnak seringkali dianggap hal remeh di masyarakat. Perlu diperbanyak sosialisasi kepada masyarakat tentang Hak Asuh Anak dikelola oleh Pengadilan Agama supaya masyarakat banyak yang mengetahui tentang keberadaannya.Perlu dilakukan upaya peningkatan pemahaman dari para petugas di Pengadilan Agama tentang ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan prosedur yang telah ditetapkan agar terciptanya keharmonisan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Keywords / Katakunci: Hadhanah, Murtad
Subjects: 000 Karya Umum
2x4 Fiqih > 2x4.3 Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Fakultas Syariah
Date Deposited: 04 Apr 2022 04:48
Last Modified: 04 Apr 2022 04:49
URI: http://repository.uinjambi.ac.id/id/eprint/11289

Actions (login required)

View Item View Item